PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 0,97% (month to month/ laju inflasi dalam sebulan) atau 3,60% (year on year/ laju inflasi dalam setahun). Angka ini diperoleh dari laporan resmi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Budi Widihartanto, yang diterima lintasbabel.id, Jumat (4/2/2022).
Dikatakan Budi, inflasi pada Januari 2022 didorong oleh meningkatnya beberapa komoditas bahan makanan seperti beras, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, nasi dengan lauk, dan beberapa jenis ikan semisal cumi-cumi, ikan selar, dan ikan dencis.
"Di tingkat nasional, pada Januari 2022 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm) sedikit menurun dibandingkan bulan Desember 2021 sebesar 0,57% (mtm). Secara tahunan, inflasi Januari 2022 tercatat 2,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya Desember 2021 sebesar 1,87% (yoy). Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices, di tengah kenaikan inflasi inti," kata Budi.
Dikatakan Budi, kondisi inflasi di Babel juga tercermin dari peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,93% (mtm), yang memberikan andil sebesar 0,673%.
Namun demikian, katanya, inflasi pada kelompok ini tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti komoditas angkutan udara, ikan kerisi, cabai merah, minyak goreng, biaya administrasi transfer uang, dan beberapa sayuran seperti kangkung, bayam, sawi hijau dan ketimun.
"Inflasi pada Januari 2022 juga masih dipengaruhi oleh peningkatan daya beli masyarakat, seiring dengan peningkatan harga komoditas unggulan di Bangka Belitung terutama timah dan Crude Palm Oil (CPO)," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan