Pangkalpinang dan Tanjungpandan Sama-sama Inflasi
Dijelaskan Budi, Kota Pangkalpinang dan Tanjungpandan sama-sama mengalami inflasi, dimana untuk Kota Pangkalpinang inflasi sebesar 1,22% (mtm) terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau berupa daging ayam ras, ikan selar, beras, dan cumi-cumi. Sementara Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm) yang disumbang oleh komoditas cumi-cumi, beras dan ikan tongkol.
"Pada Januari 2022 kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga juga turut memberikan tekanan inflasi di kedua kota tersebut. Komoditas bahan bakar rumah tangga tercatat memberikan tekananan inflasi dengan andil sebesar 0,143% di kota Pangkalpinang dan 0,087% di kota Tanjungpandan," tuturnya.
"Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengendalian inflasi tahun 2022 serta mencermati perkembangan Covid-19 dan upaya pencegahan penyebarannya, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), terus memonitor perkembangan harga dan stok bahan pokok strategis. Kami juga mempererat koordinasi antar lembaga dan stakeholders terkait, serta mengedepankan pemenuhan pasokan dari dalam wilayah, maupun melalui kerja sama antar daerah, sehingga inflasi tahun 2022 dapat terjaga pada rentang 3±1%," kata Budi.
Editor : Muri Setiawan