Ahok sendiri mengatakan, kalau dirinya tidak bermaksud meremehkan Gibran atau anak muda lainnya. Dia yakin anak muda bisa lebih kreatif. Namun, soal tata negara, pemimpin katanya harus mengerti konstitusi. Bukan hanya yang berani untuk maju, tapi yang lengkap dengan track record yang jelas.
"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," tuturnya.
Menurut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia. Sebab, masalah yang dihadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.
"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," kata Ahok.
Editor : Muri Setiawan