Hari menambahkan, pada akhir kegiatan pelatihan nanti, ditargetkan ada 33 ribu lebih peserta seluruh Indonesia. Sementara di Babel ada 1.072 peserta yang akan dilatih.
Dalam proses pelatihan yang dilakukan secara bertahap, kata Hari, selalu dilakukan monitoring dan evaluasi tingkat nasional. Untuk Babel yang sudah melakukan 6 kali gelombang pelatihan, dari hasil evaluasi para peserta memiliki nilai tertinggi nasional.
Penutupan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, Program Penguatan dan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD), di Kota Pangkalpinang, Kamis (19/10/2023) malam. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Muri Setiawan.
"Sampai gelombang kelima, dari hasil evaluasi, terbukti dari yang tadinya nilai mereka 64 poin, pada saat setelah dilatih jadi 92, ada peningkatan. Nilai ini tertinggi secara nasional. Artinya, keberhasilan pelatihan untuk memberikan pelatihan kita dianggap tertinggi. Ini membuktikan bahwa Babel, aparatur desa dan perangkat kelembagaan desa mempunyai potensi motor penggerak pembangunan desa masing-masing," ujarnya.
Dikatakannya, dari hasil evaluasi bersama, ternyata otonomi desa melalui UU Desa yang sudah diluncurkan pada tahun 2014 sampai 2022, dalam hal pengelolaan dana desa, atau anggaran desa belum secara efektif menunjukkan hasil yang nyata.
"Artinya, belanja desa belum efektif. Salah satu strateginya adalah dengan melakukan pelatihan seperti ini. Harapannya, maka perangkat desa, pemerintahan desa dan kelembagaan desa mampu menjadi motor penggerak, agar kesejahteraan dan kemandirian di desa cepat tercapai," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan