Tak Mau Kejadian Terulang, Kapolda Babel Perketat Pengamanan di Areal Mapolda

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Kaburnya terduga teroris AS dari Mapolda Kepulauan Bangka Belitung, 1 Juli 2021 lalu, menjadi pelajaran berharga bagi Polda Babel dan jajaran. Kapolda Babel, Irjen Pol Anang Syarif Hidayat akan meningkatkan pengamanan di areal Mapolda Babel, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.
"Pengamanan ekstra, tinggal sekarang pengawasannya lebih lengkap. Kalau kemarin ada yang kurang tepat kita benahi, termasuk di Polda ini pola pengamanan kita perbaiki, bagaimana Polda ini lebih secure lagi, lebih aman lagi," ujar Kapolda, Selasa (6/7/2021).
Anang juga mengatakan, pihaknya akan menambah pemasangan CCTV di beberapa titik yang ada di Mapolda Babel.
"Semua ini adalah masukan untuk pembenahan kita ke dalam, ada yang perlu kita perbaiki, kita perbaiki. CCTV di Polda itu sudah ada semua, ada daerah-daerah yang lowong, yang memudahkan pelaku-pelaku melarikan diri, perlu kita perbaiki," kata Kapolda.
Terkait 4 orang anak buahnya yang bertugas saat terduga AS kabur, Kapolda menyatakan proses penyelidikan terhadap keempatnya tetap dilakukan.
"Penyelidikan internal terkait petugas jaga. Saya tidak mengarah kesana, saya masih fokus soal penangkapan. Kalau soal anggota gampang itu, gampang. Kita sudah punya perangkat untuk itu," ujarnya.
"Yang utama, di Polda ini ada kelemahan-kelemahan yang harus kita benahi. Dengan adanya kejadian ini, kita jadi belajar untuk kita kedepan. Security disini, pengamanan di Polda ini harus kita perbaiki lagi," imbuh Anang.
Terduga Teroris AS ditangkap oleh Densus 88 Antiteror setelah berhasil melarikan diri dari petugas. AS melarikan diri pada Kamis 1 Juni 2021. Diduga dia kabur melalui jalan belakang Polda Babel yang merupakan daerah hutan.
Polisi langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar area Polda. Ditemukan salah satu rekaman CCTV yang memperlihatkan AS kabur melalui jendela.
Terduga AS sendiri, sebelumnya ditangkap di kediamannya di Desa Kace Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (30/6/2021).
AS diketahui berperan sebagai pengirim paket senjata kepada DS yang ditangkap di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sedangkan SY berperan sebagai penggalang dana dan memiliki rekening bank sebagai penampung.
Dana yang digalang oleh SY dikirimkan kepada AS yang ada di Babel untuk mengirim paket berisi senjata. SY diketahui telah melakukan transaksi pengiriman sejumlah dana untuk pembelian dan pengiriman paket senjata ke AS.
"Dana pertama dikirim Rp3 juta, dana kedua Rp7 juta, dan ketiga dikirim Rp3 juta. Ada kolom keterangan dalam pengiriman tertulis Revolver, dan senapan panjang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan persnya, seperti dilansir dari iNews.id, Rabu (30/6/2021).
AS ditangkap setelah tim menangkap dua pelaku lain berinisial DS dan SY di Jakarta.
"Jam 10.00 WIB tadi Tim Densus 88 Polri menangkap dua terduga teroris di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur, siang harinya satu terduga ditangkap lagi di wilayah Bangka Belitung," kata Ramadhan.
Tim Densus 88 Antiteror Polri, masih mendalami keterkaitan ketiga terduga teroris ini dengan kelompok JAD lainnya yang sudah ditangkap terlebih dahulu sebelumnya, di sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Timur, Riau, Jawa Barat maupun di Merauke.
"Selanjutnya Densus 88 Polri akan mengembangkan, meneruskan penyelidikan lebih lanjut di mana pelaku-pelaku yang lain berada," ujar Ramadhan.
Editor : Muri Setiawan