Dalam proses pembangunannya, peletakkan batu pertama pembangunan yang dilakukan oleh perguruan tinggi berbasis islam ini ialah gedung kuliah, kantor dan perpustakaan yang dilangsungkan oleh Menteri Agama pada tanggal 28 Agustus 1986 di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka dan juga diikut sertakan berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID).
Setelah berjalan kurang lebih selama tiga tahun, perkembangan status STIT dapat ditingkatkan menjadi status TERDAFTAR yang kemudian atas saran Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) pada tahun akademik 1994/1995 dihimpun dalam satu Yayasan Perguruan Tinggi Islam Bangka (YPIB) yang bertujuan untuk menggabungkan STIT dan STID menjadi STAI YPIB yang berkedudukan di Batu Rusa Sungailiat.
Seiring dengan berjalannya waktu, tepat pada tanggal 18 Oktober 2004, STAI YPIB secara resmi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS BABEL).
Berdirinya STAIN SAS Bangka Belitung merupakan upaya perbaikan mutu pendidikan keislaman yang ada di Bangka Belitung. Dengan menyandang status STAIN SAS Bangka Belitung minat dari masyrakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi islam berkembang begitu pesat, sehingga pada tahun 2008 dengan kondisi yang tidak memadai dipandang relevan untuk melakukan pemindahan tempat yang dipindahkan ke Desa Petaling Banjar, Kecamatan Mendo Barat.
Pada tahun 2018 STAIN beralih status menjadi IAIN. Pada proses transisi STAIN menuju IAIN dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan proses integrasi keilmuan agama islam serta mewujudkan sumber daya manusia yang berlandaskan Al-Quran dan Hadis. Kehadiran IAIN SAS BABEL di tengah masyarakat merupakan suatu keberkahan karena kehadirannya telah dinanti, dikarenakan kampus diarahkan untuk me-redesign pendidikan yang berorientasi unggul, religius dan profesional sesuai dengan visi dan misi IAIN SAS BABEL dengan tujuan meningkatkan akses dan pemerataan perguruan tinggi keagamaan, meningkatkan mutu dan daya saing pendididkan tinggi keagamaan, serta mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Editor : Muri Setiawan