KOPENHAGEN, lintasbabel.id- Digadang-gadang menang mudah saat bertemu Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Prancis malah keok. Prancis kalah adu penalti setelah di waktu normal bermain imbang 3-3.
Laga antara Prancis dan Swiss di Stadion National Arena, Bucharest, Selasa (29/6/2021) berjalan dramatis. Swiss sempat unggul lebih dulu di menit 15 berkat gol sundulan Haris Seferovic. Namun, Rossocrosciati gagal menjauh setelah penalti Ricardo Rodriguez dimentahkan Hugo Lloris (55’).
Petaka bagi Swiss ketika Karim Benzema mencetak dua gol untuk membawa Prancis berbalik unggul dalam rentang waktu dua menit (55’, 57’). Kemudian, Les Bleus menjauh 3-1 berkat gol indah Paul Pogba pada menit 75.
Tertinggal 1-3 tak membuat Swiss lemah. Anak asuh Vladimir Petkovic lantas melesakkan dua gol dramatis via Haris Seferovic (81’) dan Mario Gavranovic (90’). Skor 3-3 memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan hingga adu tendangan penalti.
Di babak adu penalti, empat eksekutor Swiss dan Prancis menuntaskan tugasnya dengan baik. Algojo terakhir Swiss, Admir Mehmedi mampu menaklukkan Lloris. Sementara Mbappe selaku penendang terakhir Prancis gagal mengeksekusi penalti dengan sempurna.
Usai menendang, dia menunjukkan kekecewaannya dengan terus memegang kepala. Sementara Yann Sommer dan para pemain Swiss merayakan kemenangan mereka.
Mbappe seolah tak percaya dengan kejadian tersebut. Dia terus menunjukkan raut wajah kecewa lantaran gagal penalti.
Di tengah kesedihan para pemain Prancis, Mbappe memilih langsung meninggalkan lapangan. Dia terlihat berjalan sendiri menuju lorong tanpa menghampiri rekan-rekannya di lapangan.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps mengatakan Mbappe sangat sedih dengan kegagalan penalti tersebut. Namun, dia memastikan tidak akan yang menyalahkan Mbappe atas kekalahan Timnas Prancis di Euro 2020.
"Kylian Mbappe merasa sedih, seperti semua pemain kami, tetapi tidak ada yang perlu marah atau kecewa padanya karena dia mengambil tanggung jawab sebagai penendang penalti terakhir,” kata Didier Deschamps, dikutip dari laman resmi UEFA, Selasa (29/6/2021).
Dia menilai Prancis sudah melakukan apa yang benar dengan unggul 3-1. Namun, justru di saat itulah, semua anak asuhnya menjadi lemah.
“Kami sudah melakukan apa yang harus dilakukan untuk unggul 3-1, lalu kemudian menunjukkan kelemahan. Ini sesuatu yang tidak biasa buat kami. Kalah di babak adu penalti terlalu kejam buat tim ini,” ujar Deschamps.
Editor : Haryanto