get app
inews
Aa Text
Read Next : Jumat Berkah, Bank Muamalat Bersama BMM Berbagi Sarapan ke Masyarakat Kota Pangkalpinang

Jumat Berkah! Yuk, Baca Surah Al Kahfi Ayat 1-110 di Sini, Lengkap dengan Artinya

Jum'at, 13 Januari 2023 | 08:29 WIB
header img
Ada keutamaan besar membaca Surah Al Kahfi pada malam dan hari Jumat. Berikut ini bacaan lengkapnya beserta latin dan arti. Foto: Freepik.

فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا

81. Fa aradnā ay yubdilahumā rabbuhumā khairam minhu zakātaw wa aqraba ruḥmā(n).

Maka, kami menghendaki bahwa Tuhan mereka menggantinya (dengan seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).

وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ ࣖ

82. Wa ammal-jidāru fa kāna ligulāmaini yatīmaini fil-madīnati wa kāna taḥtahū kanzul lahumā wa kāna abūhumā ṣāliḥā(n), fa arāda rabbuka ay yablugā asyuddahumā wa yastakhrijā kanzahumā raḥmatam mir rabbik(a), wa mā fa‘altuhū ‘an amrī, żālika ta'wīlu mā lam tasṭī‘ ‘alaihi ṣabrā(n).

Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim di kota itu dan di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, sedangkan ayah mereka adalah orang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Aku tidak melakukannya berdasarkan kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya.”

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنْ ذِى الْقَرْنَيْنِۗ قُلْ سَاَتْلُوْا عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًا ۗ

83. Wa yas'alūnaka ‘an żil qarnain(i), qul sa'atlū ‘alaikum minhu żikrā(n).

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya.”

اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الْاَرْضِ وَاٰتَيْنٰهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا ۙ

84. Innā makkannā lahū fil-arḍi wa ātaināhu min kulli syai'in sababā(n).

Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.

فَاَتْبَعَ سَبَبًا

85. Fa atba‘a sababā(n).

Maka, dia menyusuri suatu jalan.

حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِيْ عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَّوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ەۗ قُلْنَا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِمَّآ اَنْ تُعَذِّبَ وَاِمَّآ اَنْ تَتَّخِذَ فِيْهِمْ حُسْنًا

86. Ḥattā iżā balaga magribasy-syamsi wajadahā tagrubu fī ‘ainin ḥami'atiw wa wajada ‘indahā qaumā(n), qulnā yā żal-qarnaini immā an tu‘ażżiba wa immā an tattakhiża fīhim ḥusnā(n).

Hingga ketika telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia mendapatinya terbenam di dalam mata air panas lagi berlumpur hitam. Di sana dia menemukan suatu kaum (yang tidak mengenal agama). Kami berfirman, “Wahai Zulqarnain, engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan kepada mereka (dengan mengajak mereka beriman).”

قَالَ اَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَابًا نُّكْرًا

87. Qāla ammā man ẓalama fa saufa nu‘ażżibuhū ṡumma yuraddu ilā rabbihī fa yu‘ażżibuhū ‘ażāban nukrā(n).

Dia (Zulqarnain) berkata, “Adapun orang yang berbuat zalim akan kami hukum. Lalu, dia akan dikembalikan kepada Tuhannya. Kemudian, Dia mengazabnya dengan azab yang sangat keras.

وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً ۨالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا ۗ

88. Wa ammā man āmana wa ‘amila ṣāliḥan fa lahū jazā'anil-ḥusnā, wa sanaqūlu lahū min amrinā yusrā(n).

Adapun orang yang beriman dan beramal saleh mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”

ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا

89. Ṡumma atba‘a sababā(n).

Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain).

حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلٰى قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرًا ۙ

90. Ḥattā iżā balaga maṭli‘asy-syamsi wajadahā taṭlu‘u ‘alā qaumil lam naj‘al lahum min dūnihā sitrā(n).

Hingga ketika sampai di posisi terbitnya matahari (arah timur), dia mendapatinya terbit pada suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya) matahari itu.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut