SYDNEY, Lintasbabel.iNews.id - Hacker berhasil meretas data perusahaan asuransi kesehatan swasta terbesar di Australia Medibank. Tak main-main, para pelaku meminta tebusan 10 juta dolar AS atau sekitar Rp157 miliar pada Kamis kemarin.
Kepolisian Federal Australia (AFP) merespons pembobolan itu. Mereka menuduh hacker Rusia di balik peretasan itu. Peretasan itu berdampak pada hampir 10 juta data nasabah dan mantan nasabah perusahaan, termasuk salah satunya Perdana Menteri Anthony Albanese.
Kepala AFP Reece Kershaw menyebut kejadian ini merupakan ulah sekelompok penjahat siber Rusia. Mereka juga dituduh bertanggung jawab atas beberapa kasus serupa di seluruh dunia.
Kershaw bahkan menyebut sudah mengetahui identitas para pelaku, namun dia enggan membeberkannya.
"Kepada para penjahat, kami tahu siapa Anda. Terlebih lagi, AFP punya beberapa langkah penting dalam hal membawa pelaku asing ke Australia untuk untuk menghadapi sistem peradilan," katanya, dikutip dari Reuters, Jumat (11/11/2022).
Editor : Muri Setiawan