Menurut kelompok advokasi Stop Educator Sexual Abuse, Misconduct and Exploitation (SESAME), angka 33 persen itu sejalan dengan rata-rata nasional AS.
Pendiri badan tersebut, Terri Miller kepada New York Post mengaku sangat marah dengan kelakuan guru-guru tak bermoral itu.
"Saya marah. Beraninya guru-guru ini yang telah mendapatkan kepercayaan atas anak-anak dari para orang tua, melanggar kepercayaan itu dengan sangat kejam?" katanya.
Dia mengatakan, insiden-insiden ini akan menimbulkan trauma pada setiap anak. Studi menemukan, anak laki-laki yang menjadi korban oleh perempuan lebih mungkin menderita trauma psikologis yang lebih parah.
"Lebih mungkin menjadi kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan lebih mungkin untuk putus sekolah. Ini adalah trauma dan cedera yang mengancam jiwa yang ditimbulkan oleh guru-guru buruk kepada anak-anak kita," katanya.
Editor : Muri Setiawan