Dalam mengemban tugas risalah yang berat, mengharap kepada Sang Penguasa Alam untuk dimudahkan segala kesulitan adalah jalan terbaik. Sebab, hanya Dia-lah satu-satunya Dzat yang mampu mengubah keadaan dikala sedang dalam kesulitan.
Apabila perkara yang sulit telah dimudahkan oleh Allah, maka jalan manusia untuk melaluinya akan tercapai. Begitu pula dengan yang diharapkan Nabi Musa. Ia percaya hanya Allah yang mampu meringankan segala urusannya sebagai bentuk kepasrahannya bahwa pada hakikatnya ia hanyalah seorang hamba-Nya.
Doa Kelancaran Bicara
Permintaan Nabi Musa yang ketiga adalah meminta dilancarkan dalam berbicara:
وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِىِْ يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى
“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”( QS Thaha: 27 -28).
Nabi Musa sejak kecil memang mengalami kekakuan lidah karena memakan bara api. Ketika masih bayi Nabi Musa memang dijadikan percobaan oleh Fir’aun disuruh memilih antara mainan dan bara api.
Jika ia memilih mainan maka akan dibunuh karena seorang Nabi pastilah cerdas. Nabi Musa memang awalnya memilih mainan. Namun, Malaikat Jibril langsung mengalihkan tangan Nabi Musa untuk memilih bara api. Karena itu, Nabi Musa sejak kecil kehilangan kefasihan berbicara.
Editor : Muri Setiawan