Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 0,18% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,24% (yoy), didorong oleh belanja pemerintah yang belum optimal terutama belanja K/L dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif sebesar 3,69% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,71% (yoy), seiring dengan PPKM pada akhir Juli 2021.
"Namun demikian, kenaikan harga komoditas unggulan Babel mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sehingga menahan perlambatan konsumsi lebih lanjut.
Dari sisi perbankan, peningkatan pendapatan masyarakat tercermin pula dari Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang terus tumbuh signifikan," katanya.
Per 30 September 2021, DPK tumbuh sebesar 17,38% (yoy), sementara kredit baru tumbuh sebesar 0,65% (yoy). Dengan demikian, masih terdapat ruang bagi perbankan untuk meningkatkan fungsi intermediasi kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.
"Di sisi lapangan usaha (LU), kinerja sebagian besar LU melanjutkan peningkatan, khususnya LU utama yaitu Industri pengolahan, Pertambangan, dan LU Perdagangan. LU Industri pengolahan tercatat tumbuh sebesar 11,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,19% (yoy)," ujarnya.
Demikian halnya dengan LU Pertambangan dan penggalian yang juga mengalami peningkatan kinerja sebesar 8,93% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,08% (yoy).
Perbaikan kedua kinerja LU dimaksud didorong oleh perbaikan kinerja industri pengolahan, khususnya logam timah karena meningkatnya permintaan logam timah sebagai bahan baku industri elektornik dan semi konduktor maupun mobil listrik di tengah peningkatan harga komoditas global yang terus berlanjut.
Editor : Muri Setiawan