get app
inews
Aa Read Next : Triwulan I 2024, Pertumbuhan Ekonomi Babel Melambat Dibanding Capaian Triwulan I 2023

BI : Ekonomi Bangka Belitung Tetap Tumbuh Tinggi

Senin, 08 November 2021 | 18:58 WIB
header img
Gedung Kantor Perwakilan BI Babel. (Foto : istimewa)

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tetap tumbuh tinggi pada triwulan III 2021, meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. 
BPS mencatatkan kinerja ekonomi Bangka Belitung tumbuh sebesar 6,11% (yoy), sedikit melambat dibandingkan triwulan II 2021 yang tumbuh 6,88% (yoy) seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Juli 2021. 

Namun demikian, membaiknya kinerja sektor eksternal sejalan dengan pemulihan ekonomi global terus mendorong peningkatan volume perdagangan global termasuk ekspor komoditas unggulan Bangka Belitung. 

Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ini didorong oleh pertumbuhan kinerja ekspor luar negeri yang tumbuh 62,69% (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 73,68% (yoy). Pertumbuhan kinerja ekspor terutama ditopang oleh tetap tingginya permintaan komoditas dari negara mitra dagang utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Singapura. 

"Hal ini tercermin dari peningkatan harga logam timah pada triwulan III 2021 rata-rata sebesar 33.790 USD/MTon atau tumbuh 91,14% (yoy), sementara pada triwulan II 2021 harga rata-rata logam timah sebesar 29.076 USD/MTon atau tumbuh 97,23% (yoy)," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel, Tantan Heroika dalam keterangan resminya, Senin (8/11/2021).

Adapun komoditas unggulan lainnya seperti CPO dan lada juga menunjukkan tren peningkatan harga selama triwulan III 2021. Perkembangan positif sektor eksternal juga mendorong perbaikan kinerja investasi yang tumbuh positif sebesar 3,94% (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,36% (yoy). 

Beberapa proyek infrastruktur pemerintah dan swasta sudah mulai berjalan seperti pembangunan jalan/jembatan dan pengadaan mesin perlengkapan jalur kabel listrik Sumatera - Bangka. 

Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 0,18% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,24% (yoy), didorong oleh belanja pemerintah yang belum optimal terutama belanja K/L dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). 

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif sebesar 3,69% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,71% (yoy), seiring dengan PPKM pada akhir Juli 2021. 
"Namun demikian, kenaikan harga komoditas unggulan Babel mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sehingga menahan perlambatan konsumsi lebih lanjut.
Dari sisi perbankan, peningkatan pendapatan masyarakat tercermin pula dari Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang terus tumbuh signifikan," katanya.

Per 30 September 2021, DPK tumbuh sebesar 17,38% (yoy), sementara kredit baru tumbuh sebesar 0,65% (yoy). Dengan demikian, masih terdapat ruang bagi perbankan untuk meningkatkan fungsi intermediasi kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.

"Di sisi lapangan usaha (LU), kinerja sebagian besar LU melanjutkan peningkatan, khususnya LU utama yaitu Industri pengolahan, Pertambangan, dan LU Perdagangan. LU Industri pengolahan tercatat tumbuh sebesar 11,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,19% (yoy)," ujarnya.

Demikian halnya dengan LU Pertambangan dan penggalian yang juga mengalami peningkatan kinerja sebesar 8,93% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,08% (yoy).

Perbaikan kedua kinerja LU dimaksud didorong oleh perbaikan kinerja industri pengolahan, khususnya logam timah karena meningkatnya permintaan logam timah sebagai bahan baku industri elektornik dan semi konduktor maupun mobil listrik di tengah peningkatan harga komoditas global yang terus berlanjut. 

Jumlah smelter yang memenuhi persyaratan ijin ekspor logam timah juga meningkat, seiring dengan dukungan pemerintah daerah untuk mendorong kinerja LU Pertambangan. 

Selanjutnya, sektor perdagangan juga tercatat relatif stabil. Pembelian kendaraan tercatat tumbuh signifikan seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan. 

Sementara itu, LU Pertanian tercatat tumbuh sebesar 0,58% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,93% (yoy), disebabkan oleh peralihan profesi para pekerja di sektor pertanian ke sektor pertambangan. 

Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan terus tumbuh sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi global dan dorongan stimulus kebijakan yang berlanjut. Namun demikian, perkembangan COVID-19 di wilayah Provinsi Bangka Belitung di akhir tahun perlu diwaspadai dan upaya pengendalian serta dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

"Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan instansi/lembaga terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi. Bank Indonesia bersama pemerintah daerah juga mendorong percepatan digitalisasi ekonomi melalui perluasan pemanfaatan sistem pembayaran non-tunai (penggunaan QR Code Indonesia Standard - QRIS), pengembangan UMKM go digital, intensifikasi digitalisasi produk dan layanan publik, promosi kegiatan wisata, dan optimalisasi realisasi fiskal pemerintah daerah," tuturnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut