JAKARTA, lintasbabel.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas dinilai telah melakukan manuver dengan mendistribusikan minyak goreng curah rakyat di pasaran. Sebelumnya, minyak goreng curah Rp14 ribu per liter belum banyak tersedia di pasar maupun warung-warung eceran.
Kini, sejumlah pedagang di banyak pasar yang menjual minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kg.
Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, hal yang dilakukan Mendag merupakan manuver yang sangat berisiko. Apalagi yag digelontorkan adalah minyak goreng curah bersubsidi.
"Mendag sedang melakukan manuver yang sangat berisiko. Seakan minyak goreng curah turun, padahal yang digelontorkan adalah minyak goreng program pemerintah. Sementara harga minyak goreng curah di pasaran masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET)," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/6/2022).
Lanjut Bhima, hal yang khawatirkan adalah Mendag sudah mengklaim minyak goreng curah sudah tersebar rata. Padahal sebenarnya, belum tersedia di semua pasar di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini yang ditakutkan. Asal klaim padahal minyak goreng curah program pemerintah hanya ada di beberapa titik bukan seluruh wilayah Indonesia," terangnya.
"Padahal masih banyak masyarakat di penjuru Tanah Air yang mengharapkan beli minyak gorengnya harga terjangkau, pasokan memadai dan tidak perlu pakai aplikasi," tambah Bhima.
Lebih lanjut dia membeberkan, harga minyak goreng curah di pasar tradisional masih ada yang menjual rata-rata Rp17.850 per kg. Padahal harga CPO sudah anjlok 27% dalam sebulan terakhir.
"Itu berarti tidak ada korelasi antara harga CPO dengan penurunan harga minyak goreng di dalam negeri. Di sini pemerintah gagal menghadapi permainan para pengusaha sawit," tandasnya.
Editor : Muri Setiawan