get app
inews
Aa Read Next : Fasilitasi Mahasiswa, Herman Suhadi Kirim Surat Resmi ke Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Babel

Reses ke SMAN 1 Riau Silip, Amri Cahyadi Soroti Persoalan Zonasi PPDB

Senin, 11 Oktober 2021 | 13:23 WIB
header img
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Amri Cahyadi melakukan reses di SMAN 1 Riau Silip Kabupaten Bangka, Senin (11/10/2021). (Foto: lintasbabel.id/ Muri Setiawan)

BANGKA, lintasbabel.id - Persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi menjadi pembahasan dalam kegiatan Reses tahun sidang III sidang I, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Amri Cahyadi di wilayah Kabupaten Bangka, Senin (11/10/2021). Menurut Amri, sistem zonasi belakangan memunculkan persoalan baru karena di lapangan banyak calon siswa yang tidak diterima masuk ke sekolah yang diinginkan. 

"Kami menyerap aspirasi salah satunya persoalan zonasi dalam PPDB ini. Untuk disini saja, ada 200 orang calon siswa yang tidak diterima, karena masalah keterbatasan ruangan (rombongan belajar) ataupun jarak. Kami harapkan ada perubahan dari Permen Kemendikbud terkait zonasi ini di tahun depan," kata Amri di SMAN 1 Riau Silip Kabupaten Bangka. 

PPDB sendiri dibahas dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

Ditambahkannya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimasa pandemi saat ini ternyata tidak semua sekolah sudah melakukan, dikarenakan sejumlah persoalan yang ada di lembaga pendidikan. 

"Alhamdulillah kalau di SMAN 1 Riau Silip sudah berjalan PTM ini. Tapi kayak di Belinyu belum sama sekali, karena ada kendala teknis. Namun, pihak sekolah menyebutkan bahwa PTM ini penting diadakan. Evaluasi pihak sekolah dan kami juga sepakat, kalau belajar online atau daring kami nilai tidak efektif. Kasihan kalau ini kita biarkan berkepanjangan, anak-anak kita terutama. Transfer ilmu tidak maksimal," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu guru SMAN 1 Riau Silip, Muriyono meminta agar DPRD Kepulauan Babel memperhatikan rambu-rambu lalu lintas di kawasan jalan dekat sekolah. 

"Kalau kita lewat tikungan situ, kayak main cilukba, tiba-tiba kaget ada kendaraan di depan. Apalagi saat malam hari. Sementara jalan itu dekat sekolah kami, pas tikungan, mana anak-anak pas jam masuk atau pulang sekolah ramai. Sangat rawan sekali terjadi kecelakaan, kami harapkan dipasang rambu, marka, atau lampu peringatan," ujar Muriyono kepada Amri Cahyadi. 

Muri juga menyampaikan persoalan tes Guru PPPK yang diikutinya, namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dirinya minta Amri dapat memperjuangkan nasib para Guru PPPK ini. 

"Saya alhamdulillah lulus PPPK kemarin, tapi dapetnya di Badau Belitung. Kog bisa, saya ngajarnya disini dari tahun 2009, tapi lolos seleksi di Badau. Saya mengajar bahasa Jerman disini, kalau di Badau mulai lagi dari nol. Saya pengennya tetap mengabdi disini (SMAN 1 Riau Silip)," katanya. 

Merespon aspirasi tersebut, Amri menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pemprov Babel. 

"Soal marka jalan, saya akan sampaikan ke Dishub provinsi agar dibantu marka jalan. Karena itu sangat penting, menyangkut keselamatan tidak hanya anak didik, guru, tapi juga masyarakat umum. Untuk PPPK lolos seleksi di Badau, saya rasa mungkin ada pertimbangan lain dari BKN. Karena saya sempat nanya ke ibu Susanti (Kepala BKPSDM Babel) kita yang minta formasi, mengapa justru di Belitung yang keluar. Ini akan menjadi evaluasi kita kedepan. Tapi yang jelas pengabdian, PNS mengabdi siap ditempatkan dimana saja, termasuk PPPK juga begitu. Mungkin karena Belitung Pariwisata jadi dibuka disana, mungkin," kata Amri. 

Tak hanya soal fasilitas publik maupun honorer, aspirasi lain muncul dari salah satu perwakilan siswa SMAN 1 Riau Silip, Wulan. 

Dikatakan Wulan, dia dan para siswa lainnya berharap ada beasiswa untuk mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. 

"Saya sendiri ada prestasi di Pencak Silat, kalau bisa ada beasiswa untuk kuliah ke UGM pengennya saya ambil kedokteran, tapi kan biayanya mahal, sementara orang tua saya penghasilan pas-pasan. Sekaligus mewakili teman-teman, kami minta beasiswa kuliah bagi kami disini. Selain itu, kami minta juga ada gedung serba guna yang bisa dipakai untuk kegiatan siswa seperti ekstrakurikuler," ungkap pemegang Sabuk Hitam Pencak Silat ini kepada Amri. 

Mendengar permintaan tersebut, Amri mengatakan bahwa beasiswa menjadi program pemerintah provinsi, namun tidak semua siswa yang bisa mendapatkan, karena ada beberapa tahapan seleksi. 

"Kalau saya iyakan, nanti semuanya nagih ke saya minta beasiswa juga. Tapi begini, tunjukkan prestasi dulu, nanti beasiswa akan mudah diraih. Apalagi kalau prestasi tingkat nasional, itu banyak sekali beasiswa yang bisa diikuti. Pihak sekolah juga harus mencetak siswa-siswa berprestasi, kalau nama sekolah sudah terangkat, Insya Allah apapun itu permintaannya, beasiswa, fasilitas sekolah, tambahan gedung, dan lain-lain akan dicapai. Dan pemerintah daerah juga kalau kasih bantuan kan musti melihat dulu, apa prestasinya, ini untuk memacu sekolah-sekolah yang ada di Babel agar berkompetisi melalui prestasi," kata Ketua DPW PPP Babel ini. 

Dijadwalkan, Amri Cahyadi akan kembali melakukan reses di SMAN 1 Merawang Kabupaten Bangka, Selasa (12/10/2021) besok. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut