SOEKARNO pernah mengingatkan bahwa suatu negara harus memiliki kekuatan karakter yang dibangun berdasarkan kedalaman penghayatan atas “Pandangan Hidup Bangsa.” Menurut Sang Proklamator ini, suatu bangsa yang tidak memiliki kepercayaan kepada diri sendiri tidak akan mampu berdiri dengan kokoh.
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Bung Karno, cendikiawan dan politisi Amerika Serikat, John Gardner juga berpendapat bahwa suatu bangsa tidak akan bisa menjadi bangsa yang besar dan hebat, jika mereka tidak memiliki suatu falsafah atau tujuan dan cita-cita ideal yang dipercaya. Suatu bangsa juga tidak akan bisa menjadi hebat jika kepercayaan yang dimilikinya tidak mengandung dimensi-dimensi moral yang mampu menopang peradaban besar.
Pancasila sebagai dasar, pandangan, dan cita-cita ideal tentu saja bukan sebuah mitos. Pancasila disebut oleh Soekarno sebagai dasar falsafah (philosofiche grondslag) dan pandangan dunia (weltanschauung) negara dan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan intisari yang diperah dari nilai-nilai dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan dasar tatanan negara Indonesia bisa disebut juga sebagai dasar hukum negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah suatu ideologi yang dipegang erat bangsa Indonesia. Istilah Pancasila diperkenalkan oleh sosok Bung Karno saat sidang BPUPKI.
Penegasan tentang Pancasila sebagai dasar negara telah disebutkan dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 alinea IV. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia untuk menjunjung tinggi Pancasila dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari.
Setelah 77 tahun Pancasila ditahbiskan sebagai dasar falsafah negara, pandangan dunia, norma dasar, ideologi negara, dan kepribadian bangsa Indonesia, dengan beberapa hal itu tentunya timbul sebuah pertanyaan besar apakah pancasila masih relevan dengan perkembangan zaman yang terus mengalami perkembangan.
Dalam konsepsi, Pancasila sebagai dasar negara tentunya merupakan ideologi yang kuat serta relevan dengan perkembangan zaman. namun dalam operasionalisasinya tentunya penting bagi setiap warga negara untuk memahami dan memaknai pancasila dari kelima sila Pancasila.
Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi, seperti halnya yang telah disampaikan oleh Bung Karno seorang tokoh nasional yang pada akhirnya menjadi presiden pertama Republik Indonesia ini. maka dari itu sebagai bangsa yang kokoh dan warga negara yang memegang teguh prinsip yang terkandung dalam pancasila sebagaimana bahwa pancasila bukan hanya sebagai sebuah nilai idealitas akan tetapi merupakan sebuah falsafah bagi negara maka dari tentunya penting bagi kita memahami konsep serta makna yang terkandung dalam kelima sila Pancasila.
Makna sila ke-1 Pancasila adalah kemerdekaan beragama bagi seluruh bangsa Indonesia dan melaksanakan kebaikan berdasarkan ajaran baik Tuhan. Sila ke-1 Pancasila ini menjadikan setiap warga Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Menurut Jimly Asshiddiqie dalam artikel Indonesia Negara Berketuhanan karya Arief Hidayat, dorongan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menentukan kualitas dan derajat manusia. Maka dari itu, pada Sila ini mengajak masyarakat untuk mengembangkan etika sosial. sedangkan dalam arti lain dapat kita maknai bahwa sila pertama dalam kehidupan bermasyarakat, telah mengajarkan kita bahwa setiap orang berhak memilih dan menentukan agama serta kepercayaannya sendiri. Serta tidak memaksakan kepercayaan dan juga agama satu sama lain.
Makna lambang sila ke-2, rantai emas adalah bahwa setiap manusia saling membutuhkan dan perlu bersatu sehingga bisa menjadi satu sistem yang kuat. Mengakui serta memperlakukan setiap orang dengan adil dan setara sesuai hak dan kewajiban asasi manusia.
Nilai utama dari sila ke-3 adalah persatuan dan kesatuan yang dapat membuat bangsa Indonesia tetap utuh dan tidak terpecah belah. Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah seharusnya sesama bangsa Indonesia saling bekerja sama dan bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Makna sila ke-4 Pancasila adalah hakikat dari demokrasi yang sebenarnya. Sila ini melambangkan bahwa pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kerakyatan adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Demokrasi menjadi suatu hal yang mutlak.
Sila ke-5 Pancasila berbunyi ”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, di mana dari bunyi sila ke-5 tersebut dapat dilihat bahwa seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan sosial yang merata. Itu artinya, setiap masyarakat Indonesia memiliki derajat yang sama di mata hukum dan juga negara.
Pentingnya memahami kelima makna sila dalam pancasila seperti penjabaran di atas. tentunya dalam kehidupan sehari-hari pancasila harus dijadikan sebagai sebuah pandangan, norma, dan ideologi negara. kerena nilai yang dimiliki dalam kelima sila pancasila tentunya harus terus dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara yang terus menjaga nilai sejarah karena sejatinya suatu bangsa yang besar tentu lahir dari sejarah yang kuat.
Artikel dari Mardiansyah Putra (Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan & Kepemudaan HMI Cabang Bangka Belitung Raya)
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait