Jumlah Rakaat Sholat Tarawih di Masjidil Haram

Rusman H Siregar
Ilustrasi sholat di Masjidil Haram.(Foto:Ist)

Sejarah sholat tarawih berjamaah diawali pada masa Umar bin Khattab menjabat khalifah. Kala itu, sholat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dan salam setiap selesai 2 rakaat. Artinya, dalam 20 rakaat, istirahat ada 10 kali. 

Sedangkan pada zaman Ali bin Abi Thalib, format sholat Tarawih berubah. Beliau hanya mengizinkan tarawih dari 20 rakaat itu hanya 5 kali. Artinya tarawih tidak dilakukan setiap selesai 2 rakaat, melainkan setiap 4 rakaat. 

Format tarawih berubah lagi pada tahun ke 99 Hijriyah, ketika Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah dari Bani Umayyah. Perubahannya terdapat pada jumlah rakaat yang dikerjakan. 

Jumlah rakaat yang sudah lama menjadi tradisi dan diaminkan oleh seluruh umat Islam sejak zaman Khalifah Umar, yakni 20 rakaat, bertambah menjadi 36 rakaat. Di luar 3 rakaat Witir. Kalau digabungkan dengan witir, sholat Tarawih di zaman Umar bin Abdul Aziz totalnya menjadi 39 rakaat. 

Menurut Ustaz Ahmad Zarkasih, adanya tambahan rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Abdil Aziz dari 20 menjadi 36 di Masjid Nabawi Madinah, itu disebabkan karena beliau ingin menyamai amalan penduduk Makkah. 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network