"Bila awan hitam pekat di kepalamu, jangan kau larang hujan hendak turun, jika angin kencang bertiup, jangan engkap larang daun dan ranting berguguran, jika senyum-senyum kalian sumringah hari ini ada di hatimu, jangan larang aku merindukan amal jariyahmu untuk negeri ini," tuturnya.
Sementara, An Nisa, S.Pd dari Prodi PGSD sebagai wisudawati terbaik dan berprestasi menyampaikan kisahnya selama berkuliah di Unmuh Babel. Bahkan, para hadirin dibuat terharu dengan kisahnya selama 3 tahun lebih berkuliah.
"Saya makan enak di kos belum tentu orang tua makan enak, saya duduk di tempat ber-AC, orang tua saya berpanas-panasan di kebun sawit. Mereka tidak lelah memberikan fasilitas dan dukungan terbaik kepada saya. Saya semester satu duduk di pojokan main piano mengiringi acara wisuda, sekarang saya yang diwisuda," katanya.
Dia menuturkan, moto hidupnya diambil dari QS. AT Talaq ayat 3, tidak ada yang mustahil untuk dicapai, tidak ada sesuatu yang mustahil untuk diselesaikan, karena sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendaknya, dia menjadikan setiap sesuatu sesuai takarannya.
"Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tapi mencoba, berani mencoba, maka mendapatkan peluang untuk berhasil," ucapnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait