"Unmuh Babel mencetak pejuang perubahan bukan sekadar lulusan. Sarjana berdampak, tiga guru tiga kisah, tiga wajah dari suatu cinta, pendidikan. Mereka tidak punya mikrofon, tidak punya panggung, tidak punya pangkat, tapi dari merekalah muncul pelita-pelita," katanya.
Menurutnya, keberhasilan pendidikan bukan hanya anggaran dan teknologi tapi ketulusan dan pengabdian.
"Sarjana berdampak, bukan hanya di kota-kota besar tapi di seluruh negeri, tak sekedar mencetak sarjana tapi pejuang perubahan. Jadilah kalian mualim yang membela akhlak, lulusan sains bangunlah teknologi yang beretika," katanya.
Fadillah mengatakan bahwa Indonesia terkhusus Bangka Belitung menunggu uluran karya tanah para wisudawan untuk menyalakan obor di tengah kegelapan.
"Bumi timah belum memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan. Kalian adalah kader dakwah, kader ilmu, jangan pernah kehilangan kompas spiritual, tauhid, amar ma'ruf nahi mungkar. Ilmu sebagai jalan dakwah, dan keikhlasan sebagai jiwa perjuangan, teruslah menebar risalah keislaman dan kemuhamadiyahan, menjadi rahmat bagi semesta," ujarnya.
Tak lupa, Fadillah memberikan tiga bekal utama untuk para lulusan kali ini, yakni ilmu yang mendalam, akhlak yang mulia, dan komitmenm memberi manfaat yang berlandaskan pada keimanan yang teguh.
Dia menegaskan bahwa dari unmuh Babel lahir generasi yang tak hanya cerdas akalnya, tapi bersinar akhlaknya. Ilmu yang bermanfaat adalah yang mengubah, bukan sekedar menghafal.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait