TEL AVIV, Lintasbabel.iNews.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu secara pribadi menelpon Tzvika, orangtua dari Eithan Mor, salah satu dari 10 sandera yang masih ditahan Hamas, bahwa Israel sedang menggupayakan kesepakatan pembebasan seluruh sandera yang tersisa.
Eithan Mor disandera kelompok Hamas, saat sedang bekerja sebagai petugas keamanan pada Festival Musik Rave Nova yang diserang secara tiba-tiba oleh militan Palestina dan Hamas.
Serangan Hamas tersebut memicu kemarahan Israel yang kemudian mengumumkan perang terhadap militan Hamas, dan membumihanguskan Gaza dengan serangan udara dan invasi militer besar-besaran lewat jalur darat.
Akibatnya pertempuran sengit pun berlangsung antara pasukan darat Israel dengan militan Hamas hingga kini telah memasuki hari ke-556.
Israel berdalih perang terbuka ini dilancarkan sebagai serangan balasan sekaligus upaya mencari dan membebaskan sandera yang ditawan oleh militan Hamas.
Pembicaraan antara Israel dengan Hamas terkait pembebasan sandera masih belum menemui titik terang. Israel meminta pembebasan 10 orang sandera dengan imbalan perpanjangan gencatan senjata selama 45 hari, sementara Hamas hanya bersedia membebaskan 5 orang sandera.
Menurut laporan akhir pekan lalu, dalam usulan terbarunya, Israel menyatakan kesiapannya untuk mengurangi jumlah sandera yang dibebaskan.
Situs berita Ynet mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel sedang menunggu tanggapan dari kelompok Hamas tersebut atas usulan untuk membebaskan sembilan atau 10 sandera yang masih hidup, termasuk tentara AS-Israel Edan Alexander, yang ditampilkan untuk kedua kalinya dalam video propaganda Hamas yang dirilis pada hari Sabtu.
Menanggapi komentar Netanyahu kepada keluarga Mor, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili mayoritas keluarga dari mereka yang ditawan, mendesak perdana menteri untuk mencapai kesepakatan yang akan segera membebaskan semua sandera yang tersisa.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait