Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, BMKG: Kearifan Lokal yang Sulit Dijelaskan Secara Ilmiah

Carlos Roy Fajarta
Rara Pawang hujan (Foto: Instagram)

JAKARTA, lintasbabel.id - Aksi pawang hujan, Rara Isti Wulandari saat perhelatan MotoGP Mandalika menyedot perhatian dunia, pasca dirinya dinilai berhasil membuat hujan reda sesaat sebelum balapan kelas bergengsi MotoGP, Minggu (20/3/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat suara terkait fenomena hujan di Sirkuit Mandalika dan keberadaan Mbak Rara, sapaan akrab si pawang hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut pawang hujan adalah kearifan lokal yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Karena itu menurutnya analisis sains BMKG tidak bisa dicampuradukan dengan ritual pawang hujan itu.

"Pawang hujan itu merupakan sebuah kearifan lokal yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Sedang prakiraan cuaca BMKG disusun berdasarkan sains teknologi dan dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan data-data observasi parameter meteorologi. Sehingga tidak dapat dicampuradukan dalam penjelasannya, namun keduanya bertujuan untuk menyukseskan perhelatan MotoGP Mandalika," kata Guswanto kepada MNC Portal, Selasa (22/3/2022).

Pada saat gelaran utama MotoGP berlangsung tanggal 20 Maret 2022, hujan mengguyur area Sirkuit Mandalika. Guswanto menjelaskan, hal itu sesuai data observasi dari citra satelit, radar cuaca, dan data AWS (Automatic Weather Station) di sekitar lokasi Sirkuit Mandalika.

Berdasarkan hasil analisis spasial distribusi hujan dari data citra radar cuaca, dapat diidentifikasi bahwa hujan berlangsung tidak hanya terjadi di sekitar area Sirkuit Mandalika, tetapi juga cukup meluas di wilayah sekitarnya.

Pada siang menjelang sore hari, kondisi hujan semakin meluas dan signifikan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama pada periode jam 14.12-15.10 WITA, dengan kecenderungan intensitas menurun pada 17.00 WITA.

Berdasarkan citra radar cuaca dan satelit cuaca, dapat diidentifikasi bahwa pada saat hujan di Mandalika, termonitor pertumbuhan awan tipe Cumulonimbus di sekitar wilayah Lombok bagian selatan. 

"Kondisi ini menjadi indikasi kuat pemicu terjadinya hujan di sekitar Mandalika pada saat event MotoGP berlangsung, kondisi ini juga menurun sampai pukul 17.00 WITA," kata Guswanto.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network