Tuntut Pertanggungjawaban Bambang Hero atas Dampak Ekonomi Babel, Aktivis Mahasiswa Besok Gelar Demo
PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.ID - Kelompok mahasiswa dan aktivis hukum Babel yang menamakan diri mereka sebagai Gerakan Aktivis dan Mahasiswa Tangkap Bambang Hero dan Komplotan atau yang disingkat Geram Tabok, berencana akan menggelar aksi damai di Titik 0 Pangkalpinang pada hari Selasa, 14 Januari 2024 pukul 10:00
Wib.
Adapun aksi yang mereka gelar ini, untuk menyuarakan terkait ambruknya ekonomi Babel saat ini, disebabkan runtuhnya penghidupan komoditas utama penghidupan masyarakat yaitu pertambangan dan perkebunan sawit, serta mengkritisi proses penegakan hukum yang diawali oleh data kerugian lingkungan yang dalam fakta persidangan tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh ahli yang menghitungnya yaitu Prof Bambang Hero.
“Banyak sekali hal yang ganjil dalam penegakan hukum komoditas tindak pidana korupsi pertimahan di Babel ini, hal yang kami sorot betul dalam fakta persidangan adalah terkait perhitungan kerugian lingkungan yang serampangan, yang hanya dilakukan pengambilan sample sebanyak 2 kali ke Babel, pengambilan sample pun hanya lewat citra satelit google earth yang gratisan, contoh kecil saja Kolong Retensi Pangkalpinang yang kita tau semua merupakan danau resapan penanggulangan banjir di Kota Pangkalpinang dinilai beliau sebagai kerusakan lingkungan," kata Taufik selaku pelaksana aksi yang merupakan mahasiswa hukum di Babel, Senin (13/1/2025).
Dikatakan Taufik, selain melihat statemen dari Prof Sudarsono yang merupakan ahli lingkungan IPB, dirinya juga ikut mengkritisi temuan Profesor Bambang Hero yang banyak double counting dan sering disalahgunakan dalam praktiknya.
Ditambahkan oleh Yudha selaku aktivis hukum sekaligus pelaksana aksi, pihaknya mengajak rekan-rekan mahasiswa lain untuk bergabung pada aksi mereka besok .
"Semoga teman-teman mahasiswa lain juga ada yang ikut bergabung di aksi besok, mengingat gara-gara hitungan Profesor ini orang tua kami jadi semakin susah, lihat saja sekarang menurut Badan Pusat Statistik Babel menjadi urutan nomor 4 dari 10 provinsi termiskin di Indonesia, tentunya hal ini patut kita kritisi. Kami tidak berkomentar terkait proses hukum yang tengah berjalan, tetapi kita mengkritisi keterangan Bambang Hero, selaku akademisi harusnya beliau tidak boleh berbohong, kami mengikuti sidang-sidang melalui youtube. Dimana beliau berapa kali mengubah hitungannya bahkan malas memberikan penjelasan di muka persidangan, padahal keterangan beliau mempengaruhi kondisi dan ekonomi masyarakat, seorang akademisi boleh saja salah tetapi dilarang berbohong, apalagi gelar beliau professor," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait