Romi mengatakan, sebelumnya anggota Brimob juga terlibat dalam penembakan seorang warga Desa Berang yang mengakibatkan cacat permanen pada bagian kaki.
Lebih lanjut, insiden penembakan pertama kali terjadi sekitar beberapa tahun lalu. Dimana, korban merupakan warga disabilitas, yang saat itu sedang mencari bijih timah di perkebunan sawit.
"Anggota Brimob sudah dua kali melakukan penembakan. Yang pertama itu, (korban) yang memiliki keterbelakangan mental. Jadi korban melakukan perlawanan anggota Brimob," ucap Romi saat ditemui disela-sela unjuk rasa di Kantor Desa Berang.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait