"Aksi ini menandai bahwa proses PT Timah mendapatkan dokumen rencana penambangan ini menihilkan peran masyarakat. Apalagi setelah datang ke depan PT Timah masyarakat tetap diabaikan," tuturnya.
Selaras dengan apa yang disampaikan WALHI, masyarakat juga menyampaikan kekecewaannya dengan apa yang dilakukan PT Timah Tbk.
"Kami telah melakukan perjalanan jauh dari kampung menuju Pangkalpinang. Karena ruang hidup kami terancam akibat rencana aktivitas tambang di laut Batu Beriga," ujar Siti, perwakilan perempuan nelayan Batu Beriga.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait