JAKARTA, lintasbabel.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya kehati-hatian agar keluarga TNI dan Polri tidak salah dalam memanggil penceramah. Selain itu juga, keluarga TNI dan Polri harus menjaga sikap saat melakukan chatting di grup WhatsApp.
"Makro mikro harus kita urus juga, Tahu-tahu undang penceramah radikal, nah hati-hati. Juga hal kecil-kecil tapi harus mulai didisiplinkan, di WA grup. Saya lihat di WA grup, kalau di kalangan sendiri boleh, hati-hati. Kalau dibolehkan dan kalau diterus-teruskan hati-hati," ucap Jokowi saat Rapim TNI-Polri, Selasa (1/3/2022).
Selain itu, Jokowi mengingatkan TNI dan Polri beserta keluarganya untuk tidak lagi memperdebatkan masalah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut sudah menjadi keputusan final.
"Misalnya bicara mengenai IKN, enggak setuju IKN apa. Itu sudah diputuskan pemerintah dan disetujui DPR, kalau di dalam disiplin TNI Polri sudah tidak bisa diperdebatkan, apalagi di Wa grup dibaca gampang. Hati-hati dengan ini dimulai dari yang kecil nanti membesar dan kita ke kedisiplinan TNI dan Polri karena disiplin Tentara dan Polri berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan pimpinan," imbuhnya.
Dikatakan Jokowi, hal ini perlu diingatkan karena di seluruh dunia, tentara punya aturan sendiri. Kitab undang-undang disiplin tentara.
"Yang intinya, kalau kita lihat, adalah kesetiaan tegak lurus. Saya baca ini apa sih intinya? Kesetiaan tegak lurus," kata Presiden.
Pernyataan presiden ini mendapat respon dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono. Yudo menjelaskan, maksud dari pernyataan Presiden Jokowi tersebut, semata-mata untuk introspeksi diri.
"Kami tentunya harus introspeksi ke dalam tentang TNI-Polri beserta keluarga," ujar Yudo saat ditemui usai Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022).
Menurut Yudo, personel TNI-Polri memang sudah sepatutnya tegak lurus dengan program-program yang dijalankan pemerintah. Nantinya, hal yang disampaikan oleh Kepala Negara akan dijadikan bahan evaluasi di 3 matra, baik TNI AD, AL, dan AU.
"Tetap harus tegak lurus untuk mendukung program-program pemerintah. itu nanti menjadi teguran dan instrospeksi bagi kami TNI-Polri, khsusnya TNI, TNI AD, AL, dan AU kita tekankan lagi supaya tidak terjadi seperti itu. Itu teguran dari presiden kepada kami untuk introspeksi lagi, untuk evaluasi ke dalam," imbuhnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait