Dikatakan lebih lanjut, saat ini pemerintah terus berkomitmen berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia terutama dengan melakukan kajian melalui kegiatan pengukuran dan inovasi pencegahan stunting yang salah satunya bertujuan untuk merevitalisasi posyandu dengan peralatan yang ada dan kader-kader yang terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Tentu saja sasaran inovasi tersebut mencakup calon pengantin, ibu hamil dan anak berusia di bawah lima tahun.
“Karena kelayakan dari sensus pengukuran ini, yang pertama dari segi alat yang digunakan seperti alat ukur atau alat timbang harus sesuai standar dan setiap posyandu setidaknya bisa memenuhi standar tersebut,” ujarnya.
Pada rapat tersebut, Menko PMK Muhadjir mendengar paparan upaya dan kendala dari evaluasi dan stunting dari beberapa provinsi di Indonesia. Seperti halnya daerah lain, Provinsi Kepulauan Babel juga mempunyai kendala dan terus berupaya mengatasi stunting di Babel, dengan harapan dukungan dari semua pihak dalam penggerakan pencegahan intervensi serentak.
“Dengan sisa waktu sekian hari, selisih capaian dan target masih sekitar 27%. Tentu ini perlu kerja keras agar bulan Juni ini target yang sudah kita tetapkan dapat terpenuhi,” tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait