PANGKAL PINANG, iNewsLintasBabel.id - Menjadi seorang ibu rumah tangga tidak menghalangi seseorang untuk meraih kesuksesan dalam bisnis. Sebagaimana yang dialami oleh seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung menjadi sebuah kisah sukses.
Meskipun sibuk mengurus 9 anak kandungnya, ia berhasil menjalankan bisnis jamu tradisionalnya sendiri yang sukses dan bahkan telah merambah pasar internasional. Bagaimana kisahnya? Ini dia liputannya.
Keseharian Dewi sebagai ibu rumah tangga di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terlihat seperti ini.
Meracik jamu telah menjadi pekerjaan lamanya. Awalnya, keinginannya untuk mandiri tanpa ketergantungan pada penghasilan suami mendorongnya untuk mulai meramu jamu. Dengan pengetahuan dari ibunya dan riset dari internet, Dewi terus berinovasi dalam meramu jamu hingga memberikan manfaat yang terbukti.
Dengan tekun dan gigih, hasil racikan jamu tradisionalnya sukses. Kini, pesanan datang tidak hanya dari beberapa provinsi di Indonesia, tapi juga dari luar negeri.
Produksinya yang dulunya hanya puluhan liter per hari, kini telah meningkat menjadi lebih dari 500 liter per hari hanya untuk memenuhi permintaan di Pulau Bangka. Bahkan, untuk pengiriman ke luar Pulau Bangka, ia melayani hingga 20 alamat per hari.
Dengan bantuan beberapa pekerja, ia berhasil meracik berbagai jenis jamu dengan manfaat yang beragam, seperti jamu untuk haid, ibu hamil, keputihan, kista, dan lain-lain.
Meski Dewi, yang berusia 35 tahun, memiliki 9 anak, hal itu tidak menghalangi dirinya untuk mencapai kesuksesan. Baginya, keberkahan memiliki banyak anak selalu menjadi inspirasi.
Meskipun sibuk dengan bisnis jamu yang diberi nama Jamu Mak Ganak, Dewi tetap menjalankan kewajibannya sebagai ibu yang harus mengurus anak-anaknya. Mak Ganak sendiri merupakan singkatan dari Mak 9 Anak.
Untuk memasarkan jamu tradisional buatannya, Mak 9 Anak memanfaatkan berbagai platform media sosial. Memulai dan menjalankan bisnis di tengah peran sebagai perempuan selalu menjadi kisah inspiratif bagi banyak orang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait