BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Kondisi yang sama dimana usaha baru yang tidak terdampak PPKM Mikro juga dialami Jastip Ceria. Meski belum sebesar Jastip Suka-Suka, namun disaat pandemi ini Jastip yang berkantor di kawasan Kantor Desa Padang Kecamatan Manggar Belitung Timur itu, terus tumbuh dan berkembang.
Dari awal berdirinya 24 Februari 2021, hingga saat ini Jastip Ceria sudah memiliki tujuh kurir. Bahkan jangkauan pengiriman pun mulai meluas hingga Kecamatan Kelapa Kampit, Damar, Gantung dan juga Simpang Renggiang Belitung Timur.
Pemilik Jastip Ceria Verry Rizky mengatakan, dalam sehari tak kurang dari 100 pemesanan. Harga yang ditawarkan untuk orderan sama dalam kecamatan Manggar yakni Rp 10.000.
“Kalau antar barang atau orang dari Manggar ke Kampit Rp 50 ribu sama dengan ke Simpang Renggiang. Ke Gantung dan Damar Rp 30 ribu,” kata Verry Selasa (13/7/21) Kemarin.
Mantan sopir dan pedagang ikan ini menyatakan meski belum ada peningkatan order yang berarti saat PPKM ini, namun dia optimis usaha jasanya akan terus berkembang. Di masa penerapan PPKM, Jastip Ceria ikut memangkas waktu operasionalnya dari pukul 08.00 hingga 20.00.
“Kita melihat peluang, saat orang mager (malas gerak) atau terkendala waktu hingga aturan. Kami siap membantu memberikan pelayanan jasa,” ujar Verry.
Mulai dari sekedar pembelian rokok, kopi, belanjaan sehari-hari, hingga bahan bangunan pernah dilayaninya. Beruntung ada pelanggan yang baik hati dengan memberikan tip, namun tak jarang ada pula yang tak memiliki rasa empati.
“Pas bawa semen, pipa sampai bahan-bahan bangunan lainnya kami pernah bolak-balik sampai 6 kali, karena bawa pakai motor. Tetap kami hanya dibayar Rp 10 ribu, tapi itu gak masalah karena kami menjual jasa,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, beberapa kali juga Jastip Ceria ditipu oleh orang yang tak bertanggung jawab. Namun belajar dari pengalaman, Verry pun sudah menerapkan SOP agar kejadian tidak terulang di kemudian hari.
“Pernah waktu itu ada yang minta belikan pulsa telpon Rp 400 ribu. Ngasih petunjuk petanya di Manggar lah, pas mau ditagih ke rumah langsung diblok. Ternyata pas liat di google lokasinya di Kalimantan,” tutur Verry.
Hal itu tak menyurutkan langkahnya untuk terus mengembangkan usahanya. Bahkan saat pemerintah menerapkan PPKM, dia tak pernah mengeluh dan selalu berpikir positif.
“Kalau kami tetap optimis Insyallah selalu ada jalan. Yang penting kita jangan menyerah,” ucapnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait