JAKARTA, iNews.id - Terdapat tiga tanda kolesterol tinggi yang menumpuk di wajah. Tanda-tanda ini penting untuk diketahui dan diwaspadai karena peningkatan kadar kolesterol dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti stroke dan serangan jantung.
Menurut laporan dari Express, cara paling mudah untuk mengetahui kolesterol tinggi adalah dengan mengunjungi dokter umum dan melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah.
Namun, dalam beberapa kasus, kolesterol tinggi dapat menyebabkan tiga perubahan fisik khas. Salah satunya adalah munculnya benjolan di sekitar jari atau tendon Achilles yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol.
"Kolesterol kuning yang menumpuk di sekitar mata dan kelopak mata, atau cincin pucat di sekitar iris mata Anda," kata Profesor Steve Humphries, Ketua BHF (British Heart Foundation) untuk Genetika Kardiovaskular di University College London.
Tanda-tanda ini muncul jika seseorang mengalami familial hypercholesterolemia (FH). Kondisi ini disebabkan oleh perubahan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Perubahan tersebut menghambat tubuh untuk menghilangkan kolesterol jahat dari darah dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah.
Keberadaan penyumbatan ini, yang dikenal sebagai aterosklerosis, merupakan penyebab utama serangan jantung. Hal ini karena dapat menghentikan aliran oksigen ke jantung.
Aterosklerosis juga dapat menyebabkan stroke jika menghambat aliran darah ke otak.
Profesor Humphries menjelaskan bahwa FH yang hadir sejak lahir lebih berbahaya daripada penumpukan kolesterol yang terjadi akibat kebiasaan tidak sehat di kemudian hari.
"Bukan karena kolesterol itu sendiri berbeda, tetapi risiko penyakit jantung Anda jauh lebih tinggi karena Anda sudah memiliki kolesterol tinggi dalam waktu yang lebih lama," jelas Profesor Humphries.
Berita baiknya, sebuah studi yang dirilis pada tahun 2008, sebagian didanai oleh BHF, menemukan bahwa orang yang didiagnosis dengan FH dan mendapatkan pengobatan sebelum mengembangkan penyakit jantung umumnya memiliki harapan hidup yang lebih lama daripada mereka yang tidak memiliki FH.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait