"Sementara, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 1,14% (mtm) atau 4,01% (yoy), yang didorong oleh peningkatan indeks komoditas cabai rawit, bahan bakar rumah tangga dan ikan ekor kuning," ujarnya.
Melonjaknya harga cabai rawit didorong oleh rendahnya pasokan paska panen seiring panen yang tidak optimal di musim tanam sebelumnya. Sementara permintaan akhir tahun cenderung meningkat sehingga mendorong koreksi harga ke atas.
Berdasarkan data EWS Kementan terkini, produksi cabai rawit diprakirakan menurun pada Desember 2021 ke level 88.001 ton dibandingkan prakiraan produksi November 2021 di kisaran 99.629 ton.
Demikian pula dengan realisasi pasokan cabai rawit di Pasar Induk Keramat Jati yang juga terpantau menurun dari 1.453 ton pada bulan lalu menjadi 904 ton pada periode laporan.
Lebih lanjut, kata Tantan, kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan gagal panen di berbagai daerah antara lain di Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Harga Cabai Meningkat
Sejalan dengan perkembangan tersebut, rerata harga jual cabai rawit di Bangka Belitung sepanjang Desember 2021, meningkat signifikan dari Rp42.800/kg di bulan sebelumnya menjadi Rp79.900/kg.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait