PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, menerima kunjungan Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk Achmad Ardianto, beserta jajaran direksi. Itu merupakan pertemuan perdana keduanya, pasca Dirut PT Timah sebelumnya M. Riza Pahlevi Tabrani diganti.
Audiensi terserah dilaksanakan di Ruang Kerja Gubernur Babel, Senin (3/1/21).
Beberapa hal penting dikatakan gubernur pada pertemuan itu, di antaranya memperkuat sinergitas dan kerja sama antara pemerintah daerah (pemda) dan BUMN.
Hal ini, menurut gubernur merupakan kunci utama dalam pembangunan daerah, khususnya berkenaan dengan kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih pak sudah diawali pertemuan ini. Nanti selanjutnya pemda dan BUMN diharapkan tercipta kolaborasi yang baik. Ini (sinergi) harus kita tingkatkan, harus kita kerjakan, kehadiran stakeholders sangat penting," ujar gubernur.
Gubernur Erzaldi menyebutkan, rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu, yang melibatkan keberadaan PT Timah dengan adanya Izin Usaha Pertambangan (IUP) di kawasan pengembangan.
Ia meminta PT Timah untuk memanfaatkan waktu yang diberikan untuk melakukan eksplorasi dengan melakukan pengerukan, sehingga akan membantu memudahkan pendalaman alur.
"Kami akan undang PT Timah untuk kita mempersiapkan pelabuhan ini menjadi pelabuhan besar dengan menampung kapal sebesar 30.000 gross ton. Silakan selesaikan penambangan setahun ini, karena kalau tidak dikerjakan akan mengganggu alur, mempengaruhi sedimentasi. Setelah setahun tidak boleh menambang lagi di sana karena untuk alur masuk kapal," katanya.
Berkenaan dengan royalti yang diterima daerah dari PT Timah, juga tidak luput dalam diskusi tersebut. Dikatakan Gubernur Erzaldi, merupakan hal yang wajar jika Babel menagih royalti yang lebih besar dari hasil penambangan yang selama ini dilakukan di Bumi Serumpun Sebalai.
Begitu pula dengan keinginan adanya saham di PT Timah, dan beberapa polemik yang meibatkan para kolektor timah juga dibahas pada kesempatan itu.
"Karena jujur saja pak, ada luka di hati masyarakat ketika royalti yang tidak sebanding, di saat bumi mereka hancur. Mari kita duduk bersama untuk membahas ini agar semuanya akan seiring sejalan, antara program pemerintah daerah dengan tupoksi PT Timah yang tidak lain tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat kita," tuturnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait