BANGKA SELATAN, Lintasbabel.iNews.id - Ketua nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri mengatakan tindakan PT Timah melaporkan nelayan ke polisi adalah bentuk diskriminasi. Hal ini diutarakannya pada saat audiensi bersama Bupati Bangka Selatan (Basel) Riza Herdavid dan Forkopimda Basel, di Gedung Serbaguna Pemkab Basel, Jumat (20/01/2023).
Joni hadir bersama ratusan nelayan pesisir Tanjung Ketapang yang terdiri dari nelayan Batu Perahu dan Batu Kodok.
"Nelayan juga punya hak atas laut, tapi justru seolah kami tidak punya hak dan sekarang kami mendapat diskriminatif dengan Undang-Undang Minerba," kata Joni Zuhri.
Menurutnya, apa yang mereka lakukan saat mendatangi KIP 11 pada Rabu (30/11/2022) lalu, bertujuan untuk mempertanyakan dokumen perizinan yang merupakan hak semua warga negara.
"Kami datang kesini bukan minta berdamai, tapi kami ingin menyampaikan kepada pemangku kebijakan kronologi dan fakta yang terjadi. Kalau menurut penegak hukum nelayan kami salah, silakan proses, tapi kami juga minta keadilan, bagi PT Timah yang aktivitasnya tidak ada dokumen juga harus diproses hukum," ujar Joni.
Atas kejadian ini, Bupati Basel Riza Herdavid dan Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi kompak membela para nelayan.
"Disini saya agak kecewa dengan PT Timah yang memperkarakan nelayan saya, terlepas cara mereka salah dalam melakukan penolakan. kalian perusahaan besar, bicaralah dulu, jangan melakukan tindakan di atas-atas itu. Akibatnya apa, karena emosi sesaat PT Timah, rakyat jadi ngamuk ini," kata Riza dalam audiensi.
BACA JUGA:
Kecewa Nelayan Dipoliskan PT Timah, Bupati Riza : CSR Disetop Saja, Tidak Masalah!
Dia bahkan siap jika PT Timah menghentikan CSR ke Kabupaten Basel, demi menjaga situasi kondusif di tengah-tengah masyarakat.
"Tak bisa kita pungkiri CSR PT Timah ini cukup besar ke Bangka Selatan, cuma kalau caranya begini di stop saja saya tidak masalah, daripada masyarakat saya jadi korban," ucapnya.
Senada, Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi ikut pasang badan membela nelayan melawan PT Timah.
"Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi seperti ini, tadi saya dengar masyarakat kami disuruh minta maaf, seolah-olah masyarakat kami saja yang salah. Inikan kita belum tau salah benarnya, tapi masyarakat sudah dipojokkan seperti itu," ucap Erwin.
BACA JUGA:
Tak Hanya Bupati, Ketua DPRD Bangka Selatan Siap Pasang Badan Bela Nelayan Melawan PT Timah
Dalam waktu dekat, Forkopimda Basel rencananya akan segera bertemu dengan direksi PT Timah guna membahas permasalahan tersebut.
Selain Bupati Riza Herdavid dan Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi, audiensi ini juga dihadiri Dandim 0432/ Bangka Selatan Letkol Gani Rahman, Wakapolres Basel Kompol Ricky Dwiraya Putra, Kasi Intelijen Kejari Basel Michael YP Tampubolon, Sekda Basel Eddy Supriadi, Kabid KIP PT Timah Babel Ronanta, Divisi pengamanan PT Timah Sahudi, Plt Kepala dinas pertanian Basel Gatot Wibowo, Plt Kepala Satpol PP Basel Hasbi dan para kepala OPD lainnya di Pemkab Bangka Selatan.
Seperti diketahui, para nelayan melakukan aksi penolakan Kapal Isap Produksi (KIP) yang hendak beroperasi di perairan Tanjung Ketapang pada Rabu (30/11/2022) lalu. Nelayan kala itu berhasil mengusir KIP yang hendak masuk ke wilayah tangkap mereka.
Sayang, PT Timah menempuh jalur hukum dan melaporkan tindakan tersebut ke polisi.
BACA JUGA:
Lawan PT Timah, Bupati Bangka Selatan Bela Nelayan
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait