Riska akhirnya mendapat keringanan setelah perkuliahan berjalan di semester dua. Pihak kampus menyanggupi keringanan UKT, namun hanya berkurang Rp600 ribu dari biaya awal.
Riska kembali mengalami kesulitan membayar UKT pada semester ketiga. Padahal, dia sudah berjuang bekerja paruh waktu ataupun menghemat pengeluarannya. Bahkan dia terpaksa makan dengan abon pemberian temannya untuk beberapa hari.
Begitu juga untuk keperluan mandi, banyak dibantu teman satu kos yang bersimpati.
"Kabar terakhir, Riska mengajukan cuti. Riska sama sekali tak masuk kuliah dan tiba-tiba dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait