PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin menekankan dua aspek terkait Optimalisasi Pelayanan dan Rencana Pengembangan Pelabuhan yang dikelola PT Pelindo (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Hal itu diungkapkannya pada Focus Group Discussion (FGD), di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur KepulauanBabel belum lama ini.
"Aspek Yang pertama logistik atau sembako, 80% bahan pokok itu dari luar, gimana caranya semaksimal mungkin ini lancar dan harganya bagus atau tidak mahal. Lalu yang kedua pelayanan publik, gimana caranya biar cepat. Karena saat mudik lebaran kemarin, masyarakat mengantri sampai 48 jam. Nah, kalau bisa itu kita atasi saat libur akhir tahun ini," kata Ridwan.
Dalam FGD ini, yang juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Kepulauan Babel Fery Insani, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Babel Asban Aris, Kepala Dinas PUPRPRKPBabel Jantani, dibahas permasalahan yang ada di lapangan, juga solusi yang perlu dilakukan pemerintah provinsi.
Seperti halnya yang disampaikan oleh GM PT Pelindo Nofal Hayin, salah satu kendala yang dialami di Pelabuhan Pangkal Balam adalah waktu operasional yang tidak 24 jam seminggu. Sehingga berimbas kepada kelancaran distribusi barang untuk masyarakat.
"Karena jam operasional yang tidak 24 jam, sehingga sering terjadi kapal yang datang itu tertahan. Terkadang kapal pengangkut barang itu sampai jam 8 malam, baru bisa bongkarnya jam 8 pagi. Sehingga ini mengganggu distribusi barang untuk masyarakat," ujar Nofal.
Dikatakannya, ketika kapal harus lama di pelabuhan maka biaya pun semakin tinggi. Ini menjadi pemicu inflasi di Kepulauan Babel, dan memberatkan masyarakat.
Pj Gubernur berencana akan melakukan rapat lanjutan terkait hal ini, karena masalah seperti ini membutuhkan kesepakatan dan kekompakan bersama, di mana memprioritaskan masyarakat, dengan memberikan pelayanan terbaik dan upayakan harga-harga bahan pokok tidak terlalu mahal..
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait