Di antara dalil yang mendukung pendapat kedua adalah firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran.' Karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari Al Mahidh."
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa makna Al Mahidh mencakup masa haid atau tempat keluarnya haid. Tempat keluarnya haid adalah kemaluan. Selama masa haid, melakukan hubungan intim hukumnya haram. (As-Syarhul Mumthi’, 1/477)
Ibnu Qudamah mengatakan, "Ketika Allah hanya memerintahkan untuk menjauhi tempat keluarnya darah, ini dalil bahwa selain itu, hukumnya boleh." (Al-Mughni, 1/243)
Kemudian ada juga hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan ketika para sahabat menanyakan tentang istri mereka pada saat haid. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, "Lakukanlah segala sesuatu (dengan istri kalian) kecuali nikah." (HR Muslim: 302)
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait