"Tadi Zila tanya, kenapa ayah enggak menangis saat pernikahan kamu. Sayang, saat itu adalah patah hati terberat bagi ayah. Harus melepaskan anak perempuan satu-satunya yang selama ini ia jaga, kepada orang lain. Saat malam nya sebelum akad, ayah kamu menangis di kamar. Ayah cerita sama bunda. Kata nya, Ayah pengen peluk Nazila, Ayah masih pengen liat Nazila terus. Tapi ayah juga pengen yang terbaik untuk anak nya. Saat pernikahan kamu pun, ayah pengen banget nangis. Tapi ayah tahan, karena enggak mau membuat kamu sedih. Dan satu hal yang perlu kamu tau. Setiap bunda Telfon kamu, itu bukan kemauan bunda. Tapi ayah yang suruh. Ayah rindu mau dengar suara kamu, tapi ayah gengsi mau bertanya langsung. Karena sebelumnya kalian tidak terlalu dekat. Jadi, ayah menyuruh bunda. Sayang, Seorang ayah itu, rasa sayang terhadap anak nya tidak ia nampak kan. Beda dengan seorang ibu, rasa sayang nya ia nampak kan. Jadi mungkin, sebagai seorang anak sering salah paham kepada ayah nya." Ujar bunda Riva panjang lebar.
"Ya Allah bunda.. Selama ini, Nazila udah salah paham sama ayah. Nazila kira, ayah enggak rindu sama Nazila." Rengek Nazila.
"Setiap ayah, jika jauh dengan anak nya pasti merindukan nya." Ujar bunda Riva sambil menghapus air mata Nazila.
"Ayah, Maafkan Nazila. Nazila yang terlalu gengsi ketika memulai obrolan dengan ayah. Sekarang, Nazila tau, Bahwa Ayah sayang sama Nazila. Terimakasih Ayah." Ujar Nazila dalam Hati nya.
"Terkadang, karena gengsi yang tinggi, membuat sebuah hubungan menjadi renggang."
Tamat.
**) Penulis: Khoiriah Apriza, Siswa Kelas 2 SMAN 1 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.
Khoiriah Apriza, Siswa Kelas 2 SMAN 1 Airgegas, Kabupaten Bangka Sealtan. Foto: Dokumen Pribadi.
Lintas Babel menerima artikel dari masyarakat berupa opini, cerpen, puisi atau pantun. Artikel dapat dikirimkan ke email konsusbabel2021@gmail.com. Untuk setiap artikel yang ditayangkan kami tidak menyediakan imbalan apapun. Dan isi dari artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait