TERLIHAT beberapa orang sedang sibuk di luar dan dalam rumah ku untuk acara pernikahan ku yang akan di selenggarakan besok pagi.
Ku lihat kedua tangan ku yang sudah terukir dengan indah hiasan Henna yang mulai mengering. Aku pun, menuju kamar mandi untuk membersihkannya.
Keesokan harinya...
Nazila nampak cantik dengan kebaya pengantin berwarna putih. Belum lagi, hijab yang di tata sedemikian rupa, sehingga ia nampak seperti bidadari. Tak lupa di atas kepalanya, di hiasi dengan mahkota kecil membuatnya bagaikan seorang ratu yang cantik jelita.
"Masya Allah, putri bunda cantik sekali." ujar Bunda Riva kepada putrinya, Nazila. Ia memeluknya dengan erat.
"Terimakasih bund. Jangan nangis, nanti Nazila ikut nangis." ucap Nazila yang terlihat menahan tangisnya.
"Iya sayang. Yuk keluar, karena akad nya sudah selesai." ajak Bunda Riva, yang di balas anggukan kecil dari Nazila.
Tanpa sadar, kini pernikahan Nazila dan suaminya sudah menginjak usia dua tahun. Kini, Nazila sudah mempunyai satu anak perempuan. Karena tempat kerja suaminya jauh dari rumah nya, suami nya pun membeli rumah sederhana di dekat tempat kerja nya. Terkadang, Nazila akan pulang ke rumah orangtuanya sekitar dua bulan sekali atau lebih.
Saat ini, Nazila sedang menggendong anaknya, di kamar. Tiba-tiba ia mendengar suara dering telepon dari meja rias nya. Nazila melihat, ternyata adalah bunda yang menelponnya. Nazila mengangkat nya menggunakan sebelah tangannya.
Setelah itu, Nazila menidurkan putri nya di kasur. Lalu ia pun ikut merebahkan tubuhnya di dekat anak nya. "Assalamualaikum bunda." Salam Nazila sambil tersenyum.
"Waalaikumussalam. Gimana kabar nya kamu sayang? Kana sama Suami kamu gimana, Sehat?" Tanya Bunda Riva dari seberang telepon.
"Alhamdulillah baik semua bund. Bunda sama ayah gimana kabarnya?" Tanya balik Nazila.
"Bunda baik Alhamdulillah. Emm, Ayah kamu juga baik." Jawab bunda.
"Alhamdulillah."
"Kanaya lagi apa Zil?" Tanya Bunda dari sana.
"Lagi tidur bund. Tadi habis minum susu." Jawab Nazila. "Ayah mana bund?" Lanjut nya.
"Ini ayah kamu lagi makan." Jawab bunda Riva. Hampir sekitar sepuluh menitan, mereka mengobrol. "Ya sudah ya, kita lanjut lagi nanti." Ujar bunda, setelah mengucapkan salam, Telfon pun ditutup.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait