Ukraina menuduh Rusia sengaja menyembunyikan peralatan tempur dan amunsi di dalam kawasan ini untuk menghindari serangan artileri berat dan rudal presisi Ukraina. Sedangkan Rusia balik menuduh adanya serangan dari 60 personil pasukan elit Rusia terhadap fasilitas nuklir yang sehingga perlu adanya penempatan personil dan peralatan militer Rusia di tempat itu.
Aktifitas dan konflik militer yang terjadi diarea yang sangat sensitif dapat menimbulkan bencana tersebut membuat Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA) mengirim misi penyelamatan dan pencegahan dengan menugaskan 14 orang tenaga ahli untuk memastikan kondisi PLTN terbesar di eropa itu dalam keadaan aman.
Misi IAEA dibawah bendera PBB ini akhirnya tiba di PLTN Zaporizhzhia pada Jumat 1 September 2022, dan meulai memeriksa kondisi salah satu reaktor yang sudah menyalakan sistem perlindungan darurat.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait