Selain dari segi efisiensi, pembibitan dengan menggunakan biji juga dinilai lebih unggul dalam penanggulangan bibit penyakit dalam tanaman Bawang Merah.
"Dari segi resiko penyakitnya juga lebih rendah dibandingkan dengan pembibitan umbi, hasilnya juga nanti akan lebih banyak," ucapnya.
Selain itu pihak Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa Instore Dryer kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil Kabupaten Bateng untuk digunakan pada proses pengeringan bawang pasca panen.
"Kami juga meresmikan instore dryer yang merupakan bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil. Hal ini merupakan bentuk inovasi berupa teknologi pengeringan dan penyimpanan Bawang Merah," ujarnya.
Instore dryer memiliki kapasitas maksimal 5 ton Bawang Merah, serta dapat mengeringkan Bawang Merah dalam kurun waktu yang lebih singkat serta dapat menjaga kualitas pasca panen.
"Instore dryer bisa mengeringkan Bawang Merah lebih cepat yakni 2 -3 hari yang sebelumnya 7-14 hari apabila menggunakan penjemuran pada umumnya. Selain itu, dengan adanya instore dryer dapat menjaga kerusakan pascapanen Bawang Merah pada saat musim hujan," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait