Dalam konteks kekinian, kata Imam, pada dekade akhir 90-an dan dekade awal milenium ada media konvensional seperti media cetak, radio dan televisi sedangkan dalam bentuk konvergensi dalam teknologi digital online disebut dengan media baru seperti Whatsapp, YouTube, Instagram, dan platfom media baru lainnya.
"Teknologi digital telah menjadikan semua jenis media menyatu kedalam seluruh perikehidupan manusia. Tidak saja dalam konteks kemajuan teknologi secara fisik, tapi juga media telah mempengaruhi secara luas cara berkomunikasi, berinteraksi, bertransaksi dan cara bermasyarakat. Tidak ada lagi sekat-sekat tradisional yang memisahkan masyarakat, semuanya berinteraksi secara lintas budaya, lintas ruang dan lintas waktu," katanya.
Karakteristik literasi digital, lanjut Imam, tidak hanya mengacu pada keterampilan operasi dan menggunakan berbagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi teknologi (perangkat keras dan platform perangkat lunak) saja. Tetapi juga untuk proses membaca dan memahami sajian isi perangkat teknologi serta proses menciptakan dan menulis menjadi sebuah pengetahuan baru.
"Untuk itu, perlunya kemampuan Penguatan Literasi Digital di tengah kayanya informasi. Penguatan Literasi Digital yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengakses, kemampuan menganalisis, kemampuan mengevaluasi serta kemampuan mengkomunikasikan di berbagai bentuk media yang ada," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait