Imam Bukhari menulis biografi lebih dari 1.000an ulama dalam bukunya at-Tarikh tersebut. Imam Bukhari juga shalat 2 rakaat setiap menulis satu biografi ulama.
Imam Bukhari belajar di Makkah dan Madinah, atau terkenal dengan nama Hijaz selama 6 tahun, yaitu dari tahun 210 H – 216 H.
Mengembara ke Sejumlah Negara
Imam Bukhari terkenal gigih dalam memburu sebuah hadis. Jika mendengar sebuah hadis, maka dia ingin mendapat keterangan tentang hadis itu secara lengkap. Imam Bukhari harus bertemu sendiri dengan orang yang meriwayatkan hadis tersebut.
Dalam mengumpulkan hadis-hadis itu, Imam Bukhari mengembara dan melanglang buana mulai daerah Makkah, Madinah, Syam, Baghdad, Wasit, Basrah, Bukhara, Kufah, Mesir, Harah, Naisapur, Qarasibah, ‘Asqalan, Himsh, dan Khurasan.
Imam Bukhari kemudian menetap di Makkah dan Madinah selama enam tahun, Kufah, dan Baghdad. Tak jarang beliau bolak-balik ke tempat tersebut karena mendapati keterangan baru atau hadis baru.
Menurut pengakuannya, kitab hadis yang ditulisnya membutuhkan jumlah guru tidak kurang dari 1.080 orang guru hadis.
Dalam salah satu perjalannya kepada Adam bin Abu Ayas, Imam Bukhari kehabisan uang. Tanpa uang sepeser pun, dia hidup sementara dengan daun-daun tumbuhan liar.
Perjalanan panjang itu akhirnya membuat sang Imam dapat mengumpulkan sedikitnya 600.000 hadis. Dari angka tersebut, 300.000 di antaranya dihafal. Hadis-hadis yang dihafal itu terdiri atas 200.000 hadis tidak sahih dan 100.000 hadis sahih.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait