Maka, ad-Dakhili memverifikasi ulang dan ternyata benar apa yang dikatakan oleh Muhammad bin Ismail kecil itu. Maka beliau mengoreksi ulang hadisnya".
Imam Bukhari diakui memiliki daya hapal tinggi, yang diakui oleh kakaknya Rasyid bin Ismail. Kakak sang Imam ini menuturkan, pernah Bukhari muda dan beberapa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan Balkh.
Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat catatan belajar. Ia sering dicela membuang waktu karena tidak mencatat, namun Bukhari diam tak menjawab.
Suatu hari, karena merasa kesal terhadap celaan itu, Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka, kemudian beliau membacakan secara tepat apa yang pernah disampaikan selama dalam kuliah dan ceramah tersebut. Tercenganglah mereka semua, lantaran Bukhari ternyata hafal di luar kepala 15.000 hadits, lengkap dengan keterangan yang tidak sempat mereka catat.
Imam Bukhari pernah berkata: “Saya tidak akan meriwatkan hadis yang ku terima dari sahabat dan tabi’in, sebelum aku mengetahui tanggal kelahiran, hari wafatnya dan tempat tinggalnya. Aku juga tidak akan meriyatkan hadis mauquf dari sahabat dan tabi’in, kecuali ada dasarnya yang kuketahui darikitabullah dan sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait