Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas perusahaan sawit yang bersifat eksploitatif, dan merampas lahan warga masyarakat.
"Mendesak pemerintah membuat kebijakan yang mengatur prioritas kebutuhan CPO domestik. Serta memperketat pengawasan dalam segala aktivitas perekonomian," lanjutnya.
Selain itu, para mahasiswa juga menyatakan menolak UU Cipta Kerja yang dinilai penuh tipu muslihat, beserta peraturan turunannya.
"Tolak pembahasan RUU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang hanya bertujuan memuluskan revisi UU Ciptaker. Kami juga meminta pemerintah untuk menghentikan Proyek Strategis Nasional yang menindas rakyat. Termasuk penghentian pembangunan ibu kota negara (IKN). Tolak komersialisasi pendidikan yang bercorak kapitalis," katanya.
Aksi unjuk rasa yang sempat diguyur hujan ini turut dikawal oleh petugas keamanan dari kepolisian.
Editor : Muri Setiawan