Selain itu, dia melanjutkan, seluruh pihak yang terlibat dan menjadi bagian mafia minyak goreng harus dibongkar tuntas dan disikat habis. Karena kelangkaan minyak goreng ini sungguh tidak masuk akal mengingat perkebunan kelapa sawit menghampar luas di Indonesia, ibarat adagium “ada tikus mati di lumbung padi”.
“Mana mungkin kita produsen terbesar CPO bisa mengalami kelangkaan minyak goreng kalau tidak dipermainkan oleh mafia. Tragis sekali, bahkan Presiden Pun sempat geram kepada Menteri Perdagangan yang tidak bisa menyelesaikannya,” sesal Didik.
Oleh karena itu, legislator Dapil Jawa Timur IX ini menambahkan, mafia minyak goreng ini harus segera dihentikan dan berantas hingga tuntas sampai akar-akarnya. Tindak tegas dan hukum berat para pelakunya, terutama para birokrat dan pejabat yang menjadi bagian dan yang melindungi kejahatan ini.
“Konstelasi kenaikan harga kebutuhan pokok, BBM dan konsumsi kebutuhan masyarakat berpotensi akan terus melambung dan langka. Untuk melindungi masyarakat dari kegiatan moral hazard mafia-mafia dan oknum-oknum tersebut maka efek jera melalui tindakan tegas yang terukur dan masif dari aparat hukum, serta sanksi dan hukuman yang tegas dan berat perlu dilakukan,” pungkas Didik.
Editor : Muri Setiawan