Lanjut Heriyandi, biaya pembangunan jembatan tersebut semakin membengkak karena ada bekas daerah tambang inkonvensional dan membutuhkan dana tambahan untuk treatment jembatan.
"Di sekitar jembatan itu merupakan bekas galian TI, jadi sekitar 100 meter itu sudah habis. Ini juga yang pengen kita treatment, kita pasang jembatan lalu jalannya kita timbun nah ini agak berat makanya Rp 1,2 miliar dak bisa untuk permanen," ujarnya.
Dengan kendala anggaran tersebut, Heriyandi mengatakan pihaknya menggantikan jembatan di Jebus ini dengan struktur kayu, agar dana yang dimiliki mencukupi.
"Harganya jauh lebih turun kalau jembatan doang sekitar Rp250 juta, itu diluar talut dan sebagainya. Jadi anggarannya dikurangi, tapi jalan ditimbun. Kalau jembatan permanen minimal Rp 250-300 juta per meter, jadi kalau 12 meter paling tidak Rp3 Miliar," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan