Pemkab Bangka Raih Penghargaan Terbaik se-Indonesia Terkait Tata Kelola Stunting Terintegrasi

Sementara itu PJ Sekda Bangka Thony Marza mengatakan, pengelolaan stunting berbasis pendidikan usia dini dilakukan melalui konvergensi hulu-hilir, mulai dari pengelolaan kelembagaan, pengelolaan advokasi, pengelolaan pernikahan, pengelolaan kehamilan, pengelolaan pengasuhan, pengelolaan sanitasi, dan pengelolaan inovasi dengan menerapkan pendekatan hexhelix melibatkan enam pilar yaitu pemerintah, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, perguruan tinggi dan media massa.
"Program berbasis hexahelix ini bermitra dan mendapatkan dukungan kuat dari Poltek Kesehatan Pangkalpinang serta berkolaborasi dengan Bank Sumsel Babel Sungailiat, Forum CSR, Media Massa dan Komunitas Masyarakat," kata Thony.
Kepala Bappeda, Pan Budi Marwoto dalam hal ini menjelaskan, Pemkab Bangka mendapatkan SEAMEO REFCON Award untuk kategori "Agung" atau kategori penghargaan tertinggi di Indonesia.
Menurut Kepala Bappeda Bangka ini, dalam hirarkinya, secara berjenjang, kategori penghargaan dimulai Pratama-Madya-Utama-Paripurna dan Agung. Selain Bangka, Kabupaten Brebes, Lombok Timur dan Tanjung Jabung Timur juga mendapatkan penghargaan kategori Agung.
"SEAMEO REFCON menilai keempat kabupaten tersebut berhasil mencapai kinerja maksimal dalam tatakelola stunting terintegrasi dengan Early Childhood Care, Nutrition, and Education (ECCNE) yang ditandai dengan setidaknya 3 keberhasilan, yaitu keberhasilan kebijakan dan penganggaran terintegrasi dengan aksi konvergensi stunting, keberhasilan seluruh lembaga PAUD melaksanakan kegiatan penguatan layanan PAUD-HI dan keberhasilan daerah dalam penurunan angka stunting 2% per tahun sejak dimulainya program," paparnya.
Editor : Muri Setiawan