KONFLIK Rusia dan Ukraina masih terjadi sampai saat ini. Aksi Presiden Rusia Vladimir Putin yang "mengepung" Ukraina secara militer menjadi perhatian warga dunia.
Namun, dari peristiwa tersebut, salah satu yang mencuri perhatian publik adalah bergabungnya tentara Muslim Chechnya dalam pasukan Rusia.
95 persen penduduk Chechnya adalah Muslim. Lalu, beberapa pihak mengaikan tentara Chechnya dengan peristiwa akhir zaman menurut ajaran Islam.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bersabda,
"Kamu akan berdalamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib serta berkata, 'Salib telah menang.' Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, di mana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Menurut Zulfan Aldhilla dari kanal YouTube Rabbanians ID, hadis ini juga ditulis oleh Ibnu Katsir dalam sebuah kitab. Hadis ini menjelaskan seolah umat Islam dan bangsa Rum itu suatu saat akan melakukan sebuah perjanjian damai yang mana tujuannya untuk memerangi suatu musuh.
Dari sini banyak orang yang berpendapat bahwa Rusia adalah bangsa Rum yang dimaksud dalam hadis tersebut.
Zulfan mengatakan istilah Rum dalam bangsa Arab sudah dikenal sejak abad ke-4 Masehi dan tertulis di Prasasti Namara. Adapun istilah Rum di sini juga sesuai dengan 'Rum' dalam Alquran, khususnya dalam Surat Ar-Rum yakni sama-sama dipahami sebagai Kekaisaran Romawi Timur.
Kekaisaran Romawi Timur ini terkenal pula dengan Kekaisaran Byzantium yang saat ini menjadi kawasan Turki usai ditaklukkan Muhammad Al Fatih. Setelah ditaklukan Byzantium tetap disebut sebagai Rum atau Rumelia, berarti tanah Romawi secara geografis.
"Istilah Rum sangat lekat dengan konteks geografi dan politik. Hanya saja yang menjadi masalah adalah hadis yang kita sebut di awal agak menjadi kontradiksi kalau merujuk ke kondisi yang sekarang," ujar Zulfan.
Dalam hadis yang dijelaskan di awal disebutkan bahwa kaum Muslimin akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum. Bangsa yang dimkasud adalah kaum non-Muslim.
Jika melihat dari eksistensi politik Romawi Timur, bangsa tersebut sudah punah. Lalu kalau merujuk pada geografis saat ini pun wilayah tersebut sudah ditempati umat Islam.
Lantas, 'Rum' tidak hanya mengacu pada konteks geografis maupun politik semata, namun juga agama. Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dalam sebuah hadis mengatakan bahwa bangsa Rum adalah penganut Salibiah.
Jadi dimana saja penganut Gereja Ortodoks Timur? Mereka ada di kawasan Balkan dan Rusia yakni Belarus, Serbia, Ukraina, Rumania, dan juga Rusia. Inilah daftar negara penganut Gereja Ortodoks Timur dengan wewenang yang diakui secara politik mewakili bangsa Rum.
Sekadar informasi, usai Konstantinopel jatuh ke tangan Muslim, Gereja Ortodoks Timur meminta agar didirikan pusat kekristenan. Mereka lantas memilih Moskow, Rusia, serta melakukan deklarasi menjadi Roma III.
Berdasarkan hal yang sudah dijabarkan, memang ada kemungkinan Rusia adalah bangsa Rum yang dimaksud. Ini mengacu pada politik dan agama pada negara tersebut.
Namun tetap saja, menafsirkan sebuah hadis tidak bisa semudah itu. Jadi, apakah bisa dipastikan 100 persen Rusia adalah bangsa Rum dalam hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam?
Wallahualam bissawab
Editor : Muri Setiawan