Di Bangka Belitung (Babel), sikap yang konkret ternyata telah dilaksanakan dengan sangat kolaboratif. Bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Republik Indonesia dan Lembaga Adat Babel pernah menggelar kegiatan Rembuk Budaya Provinsi Kepulauan Babel 2023 sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan langkah strategis pemajuan kebudayaan di daerah itu.
Rembuk Kebudayaan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota. Mereka adalah para pelaku budaya, perwakilan pemerintah, akademisi, kelompok dan komunitas budaya serta penggiat budaya, seniman, pemerhati sejarah yang ada di daerah tersebut. Adapun yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah naskah yang berisikan rumusan rekomendasi dan rencana aksi yang betul-betul menjawab komitmen dan menjadi solusi, arah dan strategi pemajuan kebudayaan di Babel.
Tindaklanjutnya adalah dideklarasikan pada malam kebudayaan dan diserahkan kepada pihak pemerintah sebagai pengampu urusan kebudayaan tingkat Provinsi Babel dan Pemerintah Pusat.
Ini tentu sejalan dengan kemampuan tiap daerah agar dapat setara dengan daerah lain secara nasional. Kesiapan ini tidak serta merta didapat, tetapi justru dari tangan masyarakat di daerah agar bisa menyetarakan diri melalui berbagai aspek. Terlebih diantara globalisasi yang begitu pesat, kekhawatiran akan kontaminasi budaya asing yang sulit kita hindari, setidaknya budaya belanda atau jepang karena historiografi Indonesia.
Editor : Muri Setiawan