get app
inews
Aa Text
Read Next : Pimpinan 4 Ormas di Belitung Dukung Polri Tumpas Aksi Terorisme

Webinar Kebangsaan PMII Bangka: Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Era Teknologi 5.0

Senin, 21 Februari 2022 | 21:32 WIB
header img
Pengurus PMII Bangka. (Foto: Istimewa)

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Pada era teknologi 5.0, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana, dikenal dengan istilah Internet Of Things (IOT).

Hal itu diungkapkan Dr. Irawan, M.SI selaku Pengurus MUI Kepulauan Babel dalam kegiatan Webinar Kebangsaan yang digelar Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangka, Senin (21/2/2022) kemarin di Cafe Move Up Kota Pangkalpinang.

Webinar yang mengangkat tema "Peran Mahasiswa dan Masyarakat Dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme di Bumi Serumpun Sebalai pada Era Revolusi 5.0" ini, mendapat apresiasi dai narasumber yakni  Kepala Kanwil Kemenag Babel, Dr. H. Tumiran Genefo, M, Pengurus MUI Babel Dr. Irawan, dan FKPT Babel, Subardi. Webinar yang diikuti 50 peserta secara zoom meetting ini dipandu oleh moderator Rani Puspa Dewi dari pengurus PC PMII Bangka.

Dikatakan Irawan,  salah satu karakteristik unik dari Industri 5.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).

"Revolusi Industri 5.0, sangat tekait dengan skill manusia versus perkembangan teknologi. Bagaimana meningkatkan skill manusia di era revolusi industri 5.0,  antara lain kemampuan negosiasi dan membuat relasi. Juga kemampuan membaca minat manusia, menciptakan produk yang membangkitkan efisiensi dan produkvitas. Tentu saja teknologi yang dipakai tidak merusak lingkungan," kata Dr. Irawan.

Dirinya juga sempat menyinggung persoalan radikalisme, yang merupakan sikap fanatik kepada suatu pendapat, menegasikan pendapat orang lain, dan mengabaikan terhadap kesejahteraan Islam, tidak logis serta suka mengkafirkan kelompok orang lain yang tidak sepaham.

" Tumbuh suburnya penanaman pemahaman radikal dan tindakan terorisme tidak hanya dilakukan teroris dan radikalis yang memeluk agama Islam saja, namun dapat dilakukan juga selain yang menganut agama diluar Islam. Islam tidak menerima atau toleran terhadap radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut