Situasi berbanding terbalik dengan Manchester United yang baru saja dilumat 4-0 oleh Crystal Palace akhir pekan lalu. MU mencatatkan angka kebobolan lebih besar (55 gol) dibanding 52 gol yang diciptakannya. Defisit gol jelas bukan indikator bahwa tim yang dibesut pelatih berkebangsaan Belanda ini tengah baik-baik saja.
Badai cidera yang melanda barisan pertahanan MU tentu tidak bisa dijadikan pembenaran atas banyaknya gol yang dengan mudah disarangkan musuh ke gawang Andre Onana. Sementara tumpulnya barisan penyerang dan lini tengah yang minim kreatifitas menjadikan MU harus puasa kompetisi Eropa musim depan, lantaran tidak mampu menembus zona Eropa dan tertahan di urutan 8, terpaut 6 poin dari Tottenham Hotspur yang berada di urutan 5 klasemen sementara dengan sisa 3 pertandingan.
Editor : Muri Setiawan